Di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pustakawan Dituntut Tingkatkan Kompetensi

YOGYAKARTA,AKSIKATA.COM –
Di era teknologi informasi (TI) dan komunikasi yang terus berkembang, pustakawan dituntut untuk bertransformasi menjadi spesialis informasi dan spesialis subyek yang memiliki kompetensi mengelola, menganalisa dan  meneliti informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat. ” Pustakawan sebagai spesialis subyek harus terus meningkatkan kompetensinya yaitu kemampuan melaksanakan tugas berdasarkan pengetahuan ( Knowledge), keterampilan, dan sikap yang baik (attitude),” demikian disampaikan Deni Kurniadi, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional RI dalam Semiloka Nasional mengusung topik ” Information Specialists as Leaders in the Next Generation Societ”, pekan lalu.
Sementara itu, Ketua  Penyelenggara Semiloka Novy Diana Fauzi mengatakan, saat pandemi, perpustakaan diminta  melakukan penyesuaian dengan cepat. Jam buka serta konsep layanan perpustakaan harus disesuaikan dengan kebijakan yang diberlakukan pemerintah.
Di saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memaksa perpustakaan  tidak membuka perpustakaan secara luring, dan harus memberikan layanan secara daring sehingga hanya staf dengan tugas esensial  yang diperkenankan datang ke perpustakaan.
” Kondisi ini menuntut respon yang cepat dari pimpinan perpustakaan dan pustakawan. Pimpinan perpustakaan harus memiliki kemampuan manajemen perubahan yang baik sehingga mampu eksis di tengah kondisi yang berubah dengan cepat,” ujarnya.
Pimpinan perpustakaan dan pustakawan menurut Novy, harus memiliki kemampuan penyesuaian yang baik, mengambil keputusan secara cepat dan tepat, membentuk tim kerja dan menghadapi berbagai kompleksitas di perpustakaan.
Pustakawan juga dituntut  mampu menyesuaikan diri dengan pola kerja yang berubah dengan cepat. Berbagai kompetensi tersebut merupakan bagian dari kepemimpinan yang harus dimiliki Kepala Perpustakaan/ Pengelola Perpustakaan/ dan Pustakawan di era yang berubah dengan cepat ini.

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) bekerjasama dengan, Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII), Pengurus FPPTI Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta serta Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan Semiloka Nasional Kepustakawanan Indonesia ke-6, Tahun 2021 dengan tema “Information Specialist as Leaders in the Next Generation Society”.
Kegiatan Semiloka dirangkai dengan pengumuman Juara IALA (Indonesian Academic Librarian Award) dan ALIA (Academic Library Innovation Award) 2021.
Urutan Juara ALIA dari juara pertama sampai juara  harapan ke tiga adalah;  Perpustakaan Universitas Pelita Harapan Tangerang, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Pendidikan Bandung, Perpustakaan Universitas Ciputra Surabaya, Perpustakaan IAIN Pontianak dan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Sedangkan urutan juara IALA 2021 adalah Juara I: Dian Puspitasari, S.AP (Universitas Muhammadiyah Malang), Juara II: Santi Kusuma, S.Pd., M.Sc. (Universitas Katolik Atmajaya Jakarta), Juara III: Sri Lestari , SIP., MIP (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Juara Harapan I: Tatik Hartati, MIP, (IAIN Pontianak) dan juara Harapan II: Asrani,. S. Ipust ( Politeknik Negeri Banjarmasin).
Pada sesi Call for Paper (CfP) terdapat enam pustakawan yang mempresentasikan kajiannya terkait dengan kompetensi sebagai information specialist di Perguruan Tinggi.

Semiloka Nasional Kepustakawanan Indonesia ke-6, FPPTI 2021 sebagai  ajang dua tahunan FPPTI ini dihadiri lebih dari lima ratus peserta yang merupakan pustakawan, pengelola perpustakaan, pengelola Pendidikan Ilmu Perpustakaan dari hampir seluruh wilayah propinsi di Indonesia. Semiloka dilaksanakan secara daring menggunakan media zoom dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan disiarkan secara langsung melalui channel YouTube FPPTI.
Semiloka tahun ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk para peserta dan dapat memberikan pemahaman, wawasan, dan pengalaman berjejaring yang lebih luas bagi para pustakawan Indonesia untuk dapat terus maju dan memberi yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.