Menapak Tilas Bendungan Walahar

Jembatan Bendungan Walahar di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (4/9/2021). (Foto-foto : Kuncoro Widyo Rumpoko).

KARAWANG, AKSIKATA.COM – Di Karawang, menyebut kata Walahar maka akan mengingkatkan kita pada sebuah bendungan yang dibangun di jaman kolonial. Bendungan itu bernama Walahar. Terletak di Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Pangkal Perjuangan.

Bangunan bendungan ini setinggi 5,7 meter dengan panjang 117 meter dan lebar 12 meter itu, dibangun pada 1920 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda untuk mengairi sawah-sawah di Karawang.

Dilansir dari website kemdikbud.go.id, bendung yang juga dikenal Parisdo ini, mulai tahun 1923, pembangunan dilakukan di bawah pengawasan ahli hidrologi asal Belanda bernama C. Swan-Koopman.

Menariknya, hingga saat ini, bendungan yang mengatur debit air Sungai Citarum ini masih berfungsi dengan baik.  Air yang mengalir dari Waduk Jatiluhur terlebih dahulu melewati pintu pompa hydrolis Tarum Barat yang berada di wilayah Curug, Karawang, atau berjarak 10 kilometer ke Jatiluhur.

Dari Pompa Hydropolis ini air terlebih dahulu dibagi ke beberapa wilayah, seperti Tarum Barat ke Bekasi, Tarum Tengah ke Pantura, dan Tarum Timur ke Subang.

Bangunan bendungan terdiri tiga susun. Bagian dasar merupakan bagian dam, di atas dam terdapat jembatan dengan lebar jalan sekitar 3 meter

Di jembatan terdapat semacam bangunan terdiri beberapa ruangan. Langit-langit di atas jembatan dengan bentuk lengkung.

Berikut foto-foto bendungan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.