Mengaku Hamil, Gadis Berumur 14 Tahun Tewas Diberi Jamu Beracun oleh Pacarnya

Jenazah QA saat dievakuasi (dok.Polres Metro Kediri)

KEDIRI, AKSIKATA.COM – Seorang gadis berinisial QA dan masih berumur 14 tahun ditemukan tewas di di sebuah lapangan di dekat Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, sekitar pukul 21.30 pada Jumat malam (24/9/2021).

Jasadnya ditemukan oleh Samsuri (50) yang rumah tak jauh dari tempat kejadian perkara. Dia langsung melaporkan temuan mayat itu ke Polsek Gurah. Kemudian kasusnya dilimpahkan ke Polres Kediri. Polisi langsung bergerak melakukan olah TKP dan melakukan proses evakuasi jenazah ke RS Bhayangkara.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi dan otopsi di RS Bhayangkara diketahui, QA tewas setelah meminum jamu beracun pemberian kekasihnya NAP (15). Pria muda itu sengaja mencampurkan jamu dengan potasium sianida (potas).

Tujuan sebenarnya, dia ingin menggugurkan janin yang ada di perut QA. Janin tersebut hasil perbuatan NAP kepada QA. NAP panik ketika mengetahu QA, kekasihnya hamil. Namun, ternyata jamu itu malah merenggut nyawa QA. QA pun jatuh tertelengkup, sementara NAP melarikan diri.

Perbuatan NAP terungkap, setelah polisi berhasil membuka handphone QA yang ditemukan tak jauh dari jasadnya. Polisi mendapatkan percakapan yang masih tersimpan antara QA dan NAP.

Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyana menjelaskan, NAP adalah orang terakhir yang ditemui oleh QA. Sebelumnya QA mengirim pesan kepada NAP bahwa dirinya hamil. NAP lalu mengajak QA bertemu. Dia lalu memberikan jamu yang dikatakannya bisa membuat perut korban tidak terlihat besar. QA percaya saja dan langsung meminum jamu tersebut.

Dari hasil chat itu, polisi bergerak menangkap NAP yang masih duduk dibangku SMP itu. Saat ditangkap dia masih berada di dalam rumah. Begitu masuk, polisi segera melakukan penggeledahan. Hasilnya, mereka menemukan sisa potas yang diduga sebagai alat membunuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.