PELNI Siapkan Empat Kapal untuk Isolasi Apung

JAKARTA,AKSIKATA.COM – Kehadiran isolasi apung dengan kapal milik PT PELNI (Persero) di Makassar telah memantik minat pemerintah daerah lainnya. Untuk merespon permintaan dari sejumlah Pemda, Kementerian Perhubungan beserta PELNI dan sejumlah pemimpin daerah menandatangani kesepakatan untuk menyediakan empat armada kapal PELNI sebagai tempat isolasi terpusat.

Kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Kementerian Perhubungan dan PT PELNI (Persero), dengan pejabat dari Bitung (Sulawesi Utara), Kabupaten Minahasa Utara, Medan,  Sorong, dan Pemda Kota Jayapura. Kegiatan ini dilakukan secara virtual, Kamis (12/8).

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus. H. Purnomo, Direktur Utama PT PELNI Insan Purwarisya L. Tobing, Walikota Bitung Maurits Mantiri, Bupati Minahasa Utara Joune J. E. Ganda, Walikota Medan Bobby Nasution, Walikota Sorong L. Jitmau, serta Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano. Penandatanganan juga disaksika oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.

Direktur Utama PT PELNI Insan Purwarisya L Tobing menjelaskan, pihaknya akan menyediakan empat kapal penumpang untuk dijadikan lokasi isolasi apung.  Ke empat kapal tersebut adalah; KM Tatamailau untuk disiagakan di Pelabuhan Bitung, KM Bukit Raya di Pelabuhan Belawan, KM Sirimau di Pelabuhan Sorong dan KM Tidar di Pelabuhan Jayapura.

“Sebelum digunakan, seluruh kapal akan disterilisasi dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung untuk pelaksanaan isolasi terapung oleh pemerintah daerah dengan instansi. Ini harus dilakukan demi memenuhi standar sebagai lokasi isolasi mandiri sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagaimana yang telah dilakukan di KM Umsini di Makassar,” terang Insan.

KM Tatamailau, KM Sirimau dan KM Bukit Raya merupakan kapal penumpang dengan kapasitas sebesar 1000 pax. KM Tatamailau dan KM Sirimau memiliki 456 bed yang dikhususkan bagi pasien dan 10 bed bagi tenaga medis. Sedangkan KM Bukit Raya memiliki kapasitas 450 bed bagi pasien dan 13 bed yang akan dialokasikan khusus untuk tenaga medis.

Sementara itu KM Tidar yang merupakan kapal dengan kapasitas 2000 pax, memiliki 873 bed bagi pasien dan 56 bed untuk tenaga medis yang bertugas. “Seluruh kapal difasilitasi dengan kamera pengawas, internet, poliklinik, deck 6 yang dapat digunakan sebagai area joging, serta top deck yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi berjemur dan berolahraga. Kami harap fasilitas tersebut dapat mendukung proses pemulihan bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi di atas kapal PELNI,” ungkap Insan.

Penyediaan armada kapal PELNI sebagai lokasi isolasi terpusat ini merupakan bagian dari penugasan yang diamanahkan Kementerian Perhubungan dalam rangka mendukung upaya Pemerintah untuk menyediakan lokasi isolasi mandiri bagi pasien Covid-19. Selain itu, hal ini juga sebagai perwujudan kolaborasi PELNI, pemerintah pusat dan daerah, serta instansi lain yang terlibat. “Melalui kerja sama ini, kami yakin masing-masing pihak akan memaksimalkan potensi yang dimiliki dan saling bahu-membahu untuk menangani kasus Covid-19 di Indonesia sehingga dapat segera membaik,” tambahnya.

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 9 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.