SERANG,AKSIKATA.COM – Sebagai makhluk hidup, berkomunikasi menjadi hal penting dalam bersosialisasi. Sebagai manusia, kita dituntut untuk memahami bagaimana berkomunikasi yang baik terhadap lawan bicara. Untuk itu, pemahaman berkomunikasi tak dapat ditawar-tawar terkait dengan kepentingannya.
Di dunia akademisi, kegiatan berkomunikasi disebut sebagai public speaking (PS), yang memiliki arti kegiatan komunikasi lisan yang dilakukan secara langsung di muka umum atau di hadapan sekelompok orang.
Konsultan Komunikasi Linda Islami M.Si, menjelaskan, komunikasi membutuhkan penguasaan yang baik atas keahlian interpersonal dan intrapersonal, mendengarkan, mengamati, berbicara, bertanya, menganalisa, dan mengevaluasi.
“Komunikasi yang efektif akan memberikan manfaat, antara lain; pemecahan masalah secara lebih cepat, pengambilan keputusan yang kuat, produktifitas yang meningkat, hubungan bisnis yang lebih kuat dan meningkatkan citra profesional,” terangnya saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Industri BBPLK Serang dengan Tema” Melalui Sinergitas antara Forum Industri dengan BBPLK Serang Kita Wujudkan SDM yang Tangguh dan Berdaya Saing” di Serang, Banten, Sabtu, (19/6).
Wanita yang juga Dosen Fikom Universitas Budi Luhur ini mengatakan, komunikasi dapat dikatakan berhasil, jika komunikasi yang terjalin membuahkan hasil yang positif.
“Komunikasi bisa dikatakan berhasil bila saling menghargai dan berempati diantara anggota organisasi,” kata Linda.
“Dengan berkomunikasi efektif kolaborasi dapat terjalin dengan baik sehingga meningkatkan produktifitas kerja. Nah, ini yang penting dalam dunia industri, yang akan berimbas kepada perkembangan tingkat perekonomian karyawan nantinya,” lanjutnya.
Industri Membutuhkan
Ketua Forum Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Yusuf Adriyanto, S. Kom mengatakan, terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan BBPLK melalui Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri (FKPLI) memang ada agenda semacam musyawarah Daerah setiap tahunnya.
Pihaknya melakukan FGD yang salah satunya diisi dengan materi public speaking, bertujuan untuk bersinergi antara perusahaan, anggota, lembaga pelatihan pemerintah, Balai Besar Latihan Kerja.
“Kebutuhan industri apa sih yang dibutuhkan, jangan sampai Balai Latihan Kerja (BLK) mencetak yang dilatih tidak bisa ditempatkan di industri. Kebutuhan apa yang dibutuhkan industri,” ujarnya.
“Intinya, mensinkronisasi pelatihan yang ada di industri dan BLK, khususnya di Serang,” tambahnya.
Yusuf menjelaskan, ada kerjasama dengan BLK dan industri terkait SDM yang memiliki anggota 700 perusahaan se-Banten yang saat ini hadir 100 perwakilan, antara lain ada instansi, akademisi, dinas dan lembaga pelatihan. Makanya kita bersinergi dengan akademisi, untuk masukkan pelatihan yang cocok dan sebagainya,” imbuhnya.
Berbicara target dia mengungkapkan, pemerintah daerah memiliki kepentingan agar penduduk se-Banten bisa masuk di BLK dan bisa ditempatkan di sekitar Banten. Tapi tidak menutup kemungkinan BLK ini bisa menerima siswa dari seluruh Indonesia.
“Harapan saya BLK dengan perusahaan ini harus semakin bersinergi dan BLK bermanfaat bagi masyarakat. BLK terasa kebutuhannya dan pelatihannya benar bisa membantu perusahaan seperti simbiosis mutualisme. Ada keuntungan bagi perusahaan, dimana semua yang mengikuti pelatihan secara gratis bahkan diberikan uang saku. Siapa yang berlatih di BLK beruntung. Selain mendapatkan ilmu, mereka bisa berusaha, bahkan dapat diserap oleh industri,” pungkasnya.