JAKARTA,AKSIKATA.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) bersama Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat sukses menyelenggarkan Festival Teluk Jailolo (FTJ) 2021 yang digelar dengan konsep Hybrid Event (sistem online dan offline) 9 -12 Juni 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat yang telah sukes menggelar Festival Telul Jailolo 2021 dan diharapkan dengan event tersebut dapat mempromosikan dan mengangkat potensi pariwisata keindahan alam dan bahari yang dimiliki oleh Hamahera Barat, sehingga banyak wisatawan yang datang.
“Saya melihat Festival Teluk Jailolo dapat menjaga eksistensi Halamera Barat sebagai daerah kepulauan rempah di Indonesia. Saya mengajak masyarakat yang ingin berwisata untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat, terlebih lagi saat ini pandemi Covid 19 masih menghantui. Saya yakin, dengan adanya festival-festival seperti ini dapat mengangkat perekonomian rakyat ,” kata Sandiaga, Kamis, (17/5).
Sandiaga mengajak masyarakat di Halmahera Barat agar optimis dan bangkit jika sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air akan kembali seperti sediakala. ” Dengan bersama-sama kita akan bisa mengalahkan Covid-19, Together We Can!,” tegas Sandiaga.
Bupati Halmahera Barat, James Uang mengatakan, meskipun pandemi Covid -19, event nasional Festival Teluk Jailolo harus tetap digelar, karena kegiatan tersebut mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan penurunan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan perkapita Halmahera Barat, yang sangat signifikan.
Pihaknya berterimakasih kepada Pemerintah Pusat melalui Kemenparekaf yang telah membuat terobosan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, memudahkan UMKM melakukan pemasaran bersama.
“Dengan menghadirkan konsep Hybrid Event yaitu dengan sistem online dan offline pasar digital dalam penyelenggaraan event nasional Festival Teluk Jailolo ke 12 tahun 2021 membuat pariwisata dan ekonomi kreatif masyarakat kami lebih dikenal tidak hanya oleh orang Indonesia namun masyarakat dunia yang dapat menyasikan keindahan dan kekayanan alam kami,” katanya.
James menambahkan, di masa pandemi Covid-19, pihaknya harus terus bersiasat agar pelaku UMKM, ekonomi kreatif dan pariwisata bisa tetap menggeliat. Dengan digelarnya Festival Teluk Jailolo melalui Hybrid Event masyarakat Halmahera Barat menjadi belajar bagaimana teknologi memandu kebangkitan sektor pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif.
“Hybrid Event ini merupakan konsep yang sangat baik, karena walaupun di dapat bertemu secara langsung namun orang-orang di luar sana menjadi mengenal keindahan alam dan kekayaan potensi ekonomi kreatif di Halamera Barat.Kami akui masih terus belajar memperbaiki kekurangan, tapi kita tidak ada pilihan lain kita harus hadapi, pelajari, dan berjuang untuk bangkit,” katanya.
Trobosan
Pada kesempatan terpisah, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Rizki Handayani menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan event merupakan momentum yang paling dinanti dan diharapkan oleh seluruh masyarakat karena dapat menciptakan kesenangan (enjoyment), keterikatan (engagement), pengalaman (experience), serta pemberdayaan (empowerment). Di tengah pandemi Covid-19 ini pihaknya terus melakukan terobosan agar event pariwisata tetap berlangsung yang tentunya tetap mengutamakan protokol kesehatan.
“Penyelanggaran KEN atau Kharisma Event Nusantara, dimana Festival Teluk Jailolo masuk di dalamnya, merupakan salah satu adaptasi di tengah pandemi terhadap penyelenggaraan acara yang akan kita lakukan di 2021 dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin untuk menjamin rasa nyaman dan menyenangkan para wisatawan. Program ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama para pelaku event yang terdampak oleh pandemi COVID-19,” katanya.
Ditegaskan Rizki, saat ini dan untuk seterusnya di tengah masa Pandemi Covid 19, penyelenggara event di seluruh indonesia dilakukan dengan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability). Dengan menerapkan CHSE kegiatan festival-festival dapat dilaksanakan untuk menghadirkan geliat ekonomi masyarakat.
“Ke depan amanat dari Pak Menteri, dalam pelaksanaan event ada tiga hal lain yang harus diperhatikan. Pertama, relevan. Temanya harus berkaitan dengan kondisi saat ini, seperti kesehatan. Ke dua, digitalize. Bersifat digital dengan teknologi terkini dan dekat dengan milinial. Ke tiga, sustainble. Harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan, budaya dan ekonomi,” tuturnya.