Kemenhub Pesan 43 Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas Pejabat

JAKARTA,AKSIKATA.COM – Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK)  sebesar 29% dengan upaya sendiri di tahun 2030.
Sektor transportasi menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang sangat tinggi yang menyebabkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
” Sektor transportasi memiliki target penurunan emisi gas rumah kaca dan mendukung efisiensi energi baik pada sarana dan prasarana transportasi sebagai bentuk kontribusi untuk sektor energi,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara
Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition( IEECCE) 2021 secara virtual, yang diselenggarakan oleh
Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI)
Senin (14/6).
Menhub menyampaikan, sebagai implementasi dari kebijakan nasional, transportasi sebagai bagian dari sektor energi diamanatkan untuk melaksanakan efisiensi energi dan konservasi energi, salah satunya dengan memanfaatkan kendaraan listrik.
” Kementerian Perhubungan  sudah menerapkan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas. Sampai saat ini, kami telah menggunakan 26 unit kendaraan listrik dan 43 unit lagi akan dipesan secara berkala untuk pejabat kantor pusat, dan jumlah itu bisa bertambah,” ungkap Menhub.
Dengan langkah ini, Menhub berharap upaya kami ini dapat diikuti oleh Kementerian lain untuk bersama-sama berkontribusi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
” Kita perlu menyiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik yang ramah lingkungan seiring dengan pelaksanaan program ini. Kami juga berharap bauran energi pada pembangkit listrik di Indonesia dapat menggunakan energi yang lebih bersih sehingga tidak hanya mengalihkan emisi dari transportasi ke sektor pembangkit listrik,” kata Menhub.

Sementara itu, Ketua MASKEEI, R.M. Soedjono Respati mengatakan, di banyak negara pemanfaatan energi konvensional paling besar di sektor mobilitas, karena itu menurutnya, keberhasilan dalam mengurangi emisi karbon di sektor mobilitas  sangat signifikan berkonstribusi pada penurunan karbon di tingkat global.
  “Ambisi Indonesia untuk mengembangkan EV menggantikan kendaraan konvensional harus didukung oleh semua stakeholders di industri otomotif nasional maupun oleh semua stakeholders terkait”, tegas Jon Respati.

Dalam IEECCE 2021 akan hadir secara online beberapa pembicara seperti Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Panjaitan), Menteri Koordinator Bidang Ekonomi (Airlangga Hartarto) Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), Menteri ESDM (Arifin Tasrif), Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono), Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang Kartasasmita), Kepala BPPT (Laksana Tri Handoko), Eksekutif Director, International Energy Agency (Fatih Barol), Senior Business Developer, Swedish Energy Agency (Paul Westin), Rektor ITB (Reini D. Wirahadikusumah) dan Ketua MASKEEI (R.M. Soedjono Respati)

Secara keseluruhan, IEECCE 2021 ini terdiri dari International Conference, Exhibition dan beberapa Side Events diselenggarakan dalam format virtual, diharapkan tanpa mengurangi efektivitas seluruh acara, meskipun tidak akan ada suasana khas dalam acara seperti ini, yang  dipenuhi oleh gegap gempita kemeriahan  dari aktivitas para peserta  selama IEECCE berlangsung, seperti jika diadakan secara fisik seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dari sisi jumlah Sessions sebanyak 7 plenary dan 6 breakout/technical sessions ditambah dengan 2 summit meetings, akan dihadiri oleh lebih dari 160  orang nara sumber dari dalam negeri dan 15 manca negara. Selain itu akan ada birtual exhibition oleh lebih dari 20 peserta terdiri dari para sponsor yang mendukung wcara ini.
Karena sifatnya virtual, exhibition akan dibuka selama 24 jam selama 1 minggu penuh, sehingga diharapkan bisa dikunjungi oleh sekitar 1000 orang peminat di dalam negeri maupun manca negara yang berada  di berbagai zona 2aktu di dunia.

Beberapa Site Events juga akan di selenggarakan dalam rangka Acara ini, berupa Business Meeting dan One to One (matching), yang akan diikuti   30 perusahaan manca negara yang memperkenalkan teknologi dan inovasi dalam bidang peningkatan efisiensi energi di berbagai bidang,   Capacity Building Program terkait ESCO Business,  dan Program terkait dengan pembangunan  dan pengeloaan gedung rendah karbon dan berkelanjutan, dan   Virtual Site Visit ke beberapa objek di manca negara terdiri dari kunjungan virtual ke Gottenberg Smart City di Swedia dan  Toyama  City di Jepang.
Kunjungan virtual ke Toyama City   sebagai kunjungan balasan karena Walikota Toyama City telah hadir di Jakarta dalam rangka menghadiri di IEECCE 2018 lalu.
Dalam rangkaian acara virtual site visit  akan dikunjungi contoh bangunan untuk Residensial di Copenhagen, Denmark, yang dikembangkan menuju Net Zero Emission Buildings, dan 2 Gedung di dalam negeri  yang berpredikat Green Building kategori Platinum (top rated) di BSD dan Jakarta. Akan ada juga site event berupa Test Drive kendaraan listrik Berbasis battery namun terpaksa dibatalkan karena dampak Covid 19 di tempat test tersebut.

Melihat pentingnya IEECCE 2021, the International Energy Agency yang selalu mendukung Acara ini sejak tahun 2017, akan hadir secara  virtual  Dr Fatih Birol, Executive Director IEA yang akan memberi kata sambutan di Acara Pembukaan ini. Begitupula The Swedish Energy Agency akan berpartisipasi dalam Event ini dengan memanfatkan forum IEECCE sebagai ajang pengenalan teknologi baru melalui perusahaan-perusahaan Swedia yang kompeten dalam semangat kerjasama antara kedua negara.

Dukungan Pemerintah juga merupakan suatu hal penting dalam IEECCE 2021 dengan hadirnya para Keynote Speakers yang sebagian besar terdiri dari para Menteri Kabinet Kerja yang membidangi isu-isu terkait energi yang dibahas dalam event ini.
“Kesediaan Bapak-bapak Menteri untuk berpartisipasi dalam Event ini kami rasakan sebagai dukungan besar pemerintah kepada perjuangan MASKEEI dalam mengadvokasi, mempromosikan dan mendorong peningkatan upaya Efisiensi dan Konservasi Energi, serta mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung upaya-upaya tersebut di masyarakat, demi tercapainya sasaran Pembangunan Rendah Karbon dan berkelanjutan, serta dalam rangka melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global, sebagaimana yang dicantumkan dalam dokumen  Nationally Determined Contribution sebagai wujud tanggung Jawab Indonesia dalam upaya-upaya global terkait perubahan iklim sebagaimana disepakati dalam  Perjanjian Paris tahun 2015”, kata Jon Respati
“Kami berharap Event ini akan bermanfaat dan memberi sumbangan dan dorongan pada upaya peningkatan efisiensi energi dan pengembangan energi bersih dalam rangka menjawab tantangan transisi energi global menuju pemanfaatan energi bersih (clean energy) untuk pembangunan berkelanjutan”, tutup Jon Respati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.