Tragedi Laudya Chintya Bella di Aceh Singkil, Diperkosa, Dibunuh dan Dikubur dengan Kaki Menyembul Keluar

Mayat Bella saat dievakuasi. (foto:siberindo)

ACEH SINGKIL, AKSIKATA.COM – Laudya Chintya Bella (14), warga Lipat Kajang, Aceh Singkil, Aceh, ditemukan sudah tewas dalam keadaan terkubur dengan kaki menyembul keluar, tidak jauh dari Kantor Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Serte, Aceh Singkil, Rabu (12/5/2021) sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat ditemukan, kondisi korban sangat menyedihkan. Kepala hingga betis gadis yang masih bersekolah di SMP Negeri 1 Lipat Kajang, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh tertutup tanah. Sedangkan pergelangan kaki ke bawah terlihat ke permukaan tanah.

Polisi mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Bella. (foto:beritaterkini)

Selain itu, dia dikubur tanpa mengenakan pakaian bawah. Celana panjang dan celana dalam gadis itu, ditemukan tercecer tak jauh dari ditemukannya mayat Bella.
Gadis ini diperkirakan jadi korban pembunuhan dan memerkosaan sebelum dikuburkan.

Sebelum ditemukan meninggal, Bella sempat hilang. Keluarga melakukan pencarian sejak semalaman. Ibu korban pun melapor ke perangkat desa. Warga akhirnya beramai-ramai ikut mencari. Tapi korban tak ditemukan.

Lalu seorang pria berinisial MKH (56) memberitahu temuan keberadaan mayat Bella. Udin (40), orangtua Bella berteriak histeris mengetahuan anaknya telah menjadi mayat dengan kondisi mengenaskan.

Foto Bella semsa hidup

Temuan itu sampai kepada kepolisian yang lalu mengamankan TKP dan melakukan evakuasi dengan membawa korban ke RSUD Aceh Singkil untuk dilakukan autopsi. Sejumlah saksi dimintai keterangan.

Satreskrim Polres Aceh Singkil bekerja keras mengungkap kasus itu. Tak sampai 24 jam, dua orang warga desa Lipat Kajang warga desa Lipat Kajang. Yang mengejutkan MKH yang melaporkan kepada orangtua Bella keberadaan anaknya adalah pelakuknya, selain AR (34).

Kapolres Aceh Singkil, AKBP Mike Hardy Wirapraja melalui Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil, Iptu Noca Tryananto dalam konferensi pers, Selasa (19/5/2021) mengatakan, pelaku berhasil ditangkap kurang dari 1x 24 jam dari kejadian.

“Tidak sampai 24 jam, pelakunya ditemukan dua orang,pukul 11.00 WIB mulai dilakukan olah TKP dan pukul 19.00 WIB sudah kita ungkap pelakunya,” ujarnya, di Mapolres Rabu (19/5/2021) petang.

Menurut pengakuan pelaku, saat diperkosa Bella sempat melakukan perlawanan.
Sebelumnya, AR sempat membujuk rayu Bella dan memaksa untuk melakukan perbuatan hubungan badan. AR tak tahan menahan nafsu birahinya lantaran kerap menonton video porno

Dia pun merayu Bella agar mau disetubuhi tepat disamping kantor desa Lipat Kajang dengan iming-iming dibelikan baju lebaran. “Dari hasil pemeriksaan pelaku melakukan lebih satu kali. Namun berapa jumlah persisnya, masih kita dalami,” kata Noca.

Apesnya saat melancarkan aksi bejatnya, perbuatan AR dipergoki MKH. Bukannya menolong, MKH malah ikut menyetubuhi korban dengan paksa dalam keadaan tidak berdaya di belakang kantor desa.

Karena Bella terus berontak, mereka memukul kepala korban dipukul dengan batu yang lumayan besar. Perlawanan Bella berhenti, darah mengucur dari kepalanya.

“Akibat benturan batu itu, tulang tengkorak kepala Bella pecah sehingga terjadi pendarahan dan korban meninggal dunia. Hal itu juga berdasarkan hasil visum,” jelas Noca.

Kedua tersangka membawa korban ke lokasi TKP, dibelakang kantor desa Lipat Kajang. Kemudian korban dipukul lagi dengan benda tumpul untuk lebih memastikan korban tidak bernyawa.

“Kemudian kedua tersangka menguburkan korban dengan tidak wajar tanpa celana,” kata Noca.

Kedua pelaku lantas pulang ke rumah masing-masing. Mereka pun menyiasati cara agar perbuatan keji itu tak diketahui publik. Lalu MKH berpura-pura menemukan mayat Bella.

Kedua tersangka kini mendekam disel tahanan kepolisian. Mereka dijerat dengan
Pasal 81 ayat 3 dan ayat 5 dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dan Pasal 340 Jo Pasal 338 dan Pasal 351 ayat 1 dari KUHP.

Saat ditangkap, polisi juga menyita barang bukti berupa telepon genggam milik kedua tersangka, baju tersangka untuk melaksanakan aksi, batu, dan pakaian korban yang berwarna merah jambu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.