JAKARTA, AKSIKATA.COM – Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, sebaiknya shalat dilaksanakan dengan sangat khusyuk. Hal ini agar makna shalat bisa dipahami dan menyerap dalam kehidupan sehari-hari. Shalat sesungguhnya adalah mencegah kemungkaran dan mengajak kebaikan.
Namun kebiasaan dan tradisi masyarakat di Indramayu sangatlah kontras dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, sekelompok jamaah melakukan salat tarawih dengan gerakan super cepat.
Para jamaah tarawih yang diketahui dari Pondok Pesantren Alquraniyah, Desa Dukuh Jati, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat tersebut menyelesaikan 23 rakaat tarawih hanya dalam waktu 6 menit. Tak terbayang kalau yang mengikuti shalat ini lansia yang sudah sangat renta dan sering mengalami encok.
Pelaksanaan salat tarawih dengan gerakan sangat cepat dan singkat ini ternyata merupakan tradisi turun temurun yang telah dilaksanakan di pesantren itu sejak lama, tepatnya sudah berlangsung selama 15 tahun.
“Tahun sebelumnya, salat tarawih di pondok pesantren tersebut hanya menghabiskan waktu sekitar 7 menit untuk 23 rakaat. Pelaksanaan tarawih di tahun ini ternyata bisa lebih cepat satu menit,” kata Pengasuh Ponpes Alquraniyah, H Azun Maudzun, Sabtu, (17/4).
Lebih lanjut Azun menjelaskan bahwa tarawih tersebut bisa berlangsung kilat karena hanya diambil rukun-rukunnya saja. Tarawih itu juga sengaja dilakukan secara cepat dan singkat karena masa pandemi Covid-19.
“Salat tarawih super cepat yang sudah berlangsung 15 tahun ini, bertujuan untuk mengajak minat anak muda untuk sholat di bulan suci Ramadan,” ujarnya.