JAKARTA, AKSIKATA.COM – Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kenaikan kasus Covid-19 secara global mencapai 9 persen dan menjadi peningkatan ketujuh berturut-turut. Angka kematian juga melonjak 5 persen.
Kenaikan angka global ini dipicu ribuan warga India yang menyerbu sungai Gangga untuk ritual mandi suci. Hal ini dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
“Saat ini pandemi Covid-19 sedang tumbuh secara eksponensial. Hal ini ditandai dengan penambahan jumlah kasus yang konstan dalam jumlah besar. WHO mencatat kenaikan kasus global mencapai 9 persen dan menjadi peningkatan ketujuh kali berturut-turut dan angka kematian juga melonjak 5 persen,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/4).
Menurut Wiku, Lonjakan kasus di India ini diakibatkan kegiatan berkerumun yang tidak dilarang oleh pemerintah setempat.
Kendati begitu, dia mengklaim, tren memprihatinkan di berbagai belahan dunia ini bertolak belakang dengan Indonesia.
Wiku menuturkan, dalam beberapa bulan terakhir, kasus Covid-19 di tanah air berangsur-angsur membaik.
Berdasarkan data, kata dia, kasus positif virus corona di Indonesia turun sebesar 14,2 persen pada minggu ini. Selain itu, terjadi tren penurunan 17,6 persen pada penambahan kematian.
Namun, Wiku mengingatkan kondisi yang membaik ini bukan alasan untuk lengah. Dia meminta masyarakat tak menjadikan perkembangan ke arah yang lebih baik ini, sebagai alasan untuk bersikap acuh dan lalai.
“Sebaliknya kita harus semakin konsisten menjaga kedisiplinan dalam melawan pandemi ini. Tetap jalankan protokol kesehatan dengan disiplin sampai nanti kita sepenuhnya terbebas dari pandemi,” jelasnya.
Dia menyampaikan pemerintah bersama masyarakat harus saling mendukung agar penanganan Covid-19 di tanah air semakin membaik. Masyarakat diminta mendukung keputusan yang diambil pemerintah meskipun tidak semua kalangan akan langsung menerima.
Wiku menekankan, setiap keputusan yang diambil demi mencegah munculnya lonjakan penularan di Indonesia. Dia menuturkan perkembangan Covid-19 yang membaik di Indonesia akan berkontribusi terhadap menurunnya persentase peningkatan kasus dunia.
“Untuk itu perkembangan negatif penanganan Covid-19 di berbagai belahan dunia, tentunya harus disikapi bijaksana,” terangnya.
“Meskipun tren dalam negeri bergerak ke arah positif, kita baru dapat menang apabila pandemi dapat berakhir, bukan saja di negara sendiri, melainkan di negara-negara lain, dan kita dapat melakukan mobilisasi global tanpa hambatan,” tutup Wiku.