Ditanggapi Nyinyir Netizen Soal Larangan Mudik, Ayo Wisata ke Kampung Halaman

 

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Larangan mudik tahun ini ditanggapi sebagian netizen  dengan aksi nyeleneh. Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan membolehkan mudik, tapi ternyata diralat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, kemudian mengumumkan mudik tahun ini dilarang. Kesal karena kebijakan yang berubah-ubah, sebagian netizen tetap ingin mudik.

Bahkan kemudian muncul ‘gerakan’ yang menyampaikan aspirasinya soal keinginan tetap mudik. Juga dicantumkan template yang bertuliskan pesan “Mudik Dilarang Kami Tetap Pulang, Lawan Plandemi dengan Silaturahmi: Fight For Freedom”

Postingan yang ada di sosial media Instagram itu langsung direspons oleh para netizen, dengan membuat foto dan template slogan. Banyak netizen berkomentar, ada yang pro dan ada yang juga kontra.

@jery_stati**ary dalam Instagram tersebut berkomentar : Saya Tetap mendukung pemerintah, untuk meniadakan mudik tahun ini.Tapi di sisi lain sebagai warga negara yang baik, kita harus membantu kebijakan MENPAREKRAF untuk membangun pariwisata untuk wisata ke kampung halaman masing-masing. SAYA TIDAK MUDIK, SAYA HANYA WISATA KEKAMPUNG HALAMAN

@phu**adjja berkomentar soal alasannya ingin tetap mudik tahun ini. “Mau sungkem sama ortu kok di larang 😭 hidup mati Tuhan yang ngatur,bukan corona!! Pejuang rupiah yang perantauan aku doain semoga bisa pulang lebaran tahun ini dan sehat selalu”

Pemerintah melarang kegiatan mudik tepatnya pada 6-17 Mei 2021 mendatang karena alasan masih di masa pandemi demi mencegah penularan covid-19 meluas di Indonesia.

Menteri PMK Muhadjir Effendy mengatakan, angka penularan dan kematian Covid-19 masih tinggi terutama pasca-libur panjang.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, libur Idul Fitri tahun lalu telah mengakibatkan kenaikan rata-rata jumlah kasus harian 68-93% dengan penambahan kasus harian 413-559 serta jumlah kasus mingguan berkisar 2.889-3.917. Sedangkan, persentase kematian mingguan antara 28-66% atau sebanyak 61-143 kasus kematian.

“Tingginya angka penularan dan kematian masyarakat maupun tenaga kesehatan akibat wabah Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang, khususnya setelah libur Natal dan tahun baru kemarin juga perlu menjadi perhatian. Kita harus lakukan langkah tegas agar hal itu tidak terulang kembali,” ujar Muhadjir saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Idul Fitri 1442 Hijriah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, dilansir situs resmi KemenkoPMK.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.