JAKARTA, AKSIKATA.COM – Annisa Pohan terus aktif memberikan dukungan kepada suami, Agus Harimurti Yudhoyono. Usai sang suami didepak sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan cara yang dianggap ilegal, Annisa terus memberikan “perlawanan”.
Tanpa tedeng aling-aling, ia bahkan bilang para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta, menggunakan uang untuk menarik para pemilik suara serta membayar peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Annisa menyindir terkait sumber dana yang digunakan oleh para pelaku kudeta tersebut. Ia mencurigai bahwa sumbernya berasal dari pihak eksternal yang disebut ‘membeli’ tawaran para pelaku kudeta.
“Permainan para GPK-PD adalah iming-iming uang untuk para pemilik suara sah & membayar peserta yg hadir. Sumber dana? Pembeli dari hasil jualan keliling menawarkan partai?” tulis Annisa di akun twitter-nya @AnnisaPohan, pada Minggu, (7/3).
Annisa membagikan cuitan tersebut bersama sebuah artikel berjudul ‘Ditawari Uang Rp 30 Juta untuk Ikut KLB Demokrat, Mashadi Tetap Loyal kepada AHY.’
Dilansir dari kanal youtube Kompas TV, Mashadi mengaku bahwa ia diajak bertemu oleh seorang mantan Ketua DPC dan diiming-imingi uang senilai Rp30 juta.
“Saya diajak ketemu oleh seseorang yang Mantan Ketua DPC yang namanya Mbak Ayu di salah satu kafe di Kota Pekalongan,” kata Mashadi dikutip video yang diunggah pada Sabtu, (6/3).
“Saya ditawari untuk bergabung mengikuti KLB dengan iming-iming uang DP 30 juta,” lanjutnya.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sudah pernah menyindir terkait pihak yang ingin ‘membeli’ Partai Demokrat.
“Pada kesempatan ini, bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale!” tegas SBY, dikutip dari video yang diunggah di kanal youtube Partai Demokrat pada (24/2).
“Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi. Kami tidak tergiur dengan uang Anda berapa pun besarnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Jhoni Allen Marburn, salah satu penggagas KLB pernah mengatakan bahwa ia memang memberikan uang kepada kader, namun uang tersebut adalah untuk biaya operasional.
“Itu kan kader kita. Dia untuk datang untuk menyampaikan keluhan untuk mencari solusi. Tentunya ada biaya operasionalnya, tiketnya kita kasih, biaya hotelnya kita kasih,” ujar Jhoni, dilansir dari kanal youtube Najwa Shihab yang diunggah pada Kamis, (4/3).