JAKARTA, AKSIKATA.COM – Usai Megawati lontarkan kekesalannya terhadap kebiasaan masyarakat yang dinilainya jorok, karena buang sampah sembarangan, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Syadat Hasibuan, balik mengecam pernyataan Ketua Umum PDIP itu.
Sebelumnya Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri melalui twitternya, @UmarChelseaHsb, Selasa (19/1), mengaku kesal melihat kebiasaan warga Indonesia yang dinilai jorok karena membuang sampah sembarangan.
Menurut Umar Hasibuan atau biasa disapa Gus Umar, ia justru minta Megawati berkaca karena sejumlah kadernya yang banyak melakukan korupsi.
“Helo Ibu ketua umum PDIP. Anda ngerti gak betapa sakitnya hati rakyat lihat kader anda korupsi dana bansos?” kata Gus Umar, Selasa (19/1).
Gus Umar balik menohok Megawati dengan pernyataannya, bahwa kader PDIP banyak melakukan korupsi lebih jorok dan merugikan wong cilik.
“Teganya anda ngatai rakyat jorok padahal kelakuan kader anda joroknya luar biadab. Coba ambil cermin PDIP yang ngaku partai wong cilik tapi kelakuan kader anda rugikan wong cilik,” cetusnya.
Gus Umar mengatakan, yang paling jahat dari korupsi yang dilakukan kader Partai berkepala Banten itu adalah korupsi dana bantuan sosial.
“Korupsi emang jahat tapi yang paling jahat adalah korupsi bansos Covid-19 dari partai banteng. Salut atas prestasi kadernya dengan korupsi duit rakyat,” sambung dia.
Di cuitan Twitternya, Megawati menyebut, “Saya itu sempat sampai jengkel, sampai jengkel sekali kok bangsaku ini jadi bangsa yang jorok. Terus terang, kenapa toh sampah itu tidak di-collect sendiri,” kata Megawati usai menerima rekor MURI secara virtual, Senin (18/1) kemarin.
Dia lantas menyinggung masyarakat Jepang yang mengenai disiplin menjaga kebersihan. Dia mengatakan, warga Jepang biasa membawa kantong untuk mengumpulkan sampah mereka masing-masing sehingga tidak dibuang sembarangan.
Dia mengatakan, gerakan semacam itu sudah dilakukan warga di negara tersebut. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meminta bangsa Indonesia bisa meniru warga Jepang terkait kedisiplinan membuat sampah.
“Tetapi kalau kita, dibuang ke tempat tidak sepatutnya antara lain sungai-sungai yang mengakibatkan musim hujan jadi banjir,” kata Megawati.