DENPASAR, AKSIKATA.COM – Sejak ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya sebuah homestay di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar, Bali, pada Sabtu (16/1), jasad Dwi Ferica Lestari (23), telah dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah. Dokter belum mengautopsi jasad korban, karena masih menunggu hasil tes usap (swab test).
Jenazah korban asal Subang Jawa Barat ini diterima petugas di instalasi forensik pukul 05.00 Wita dan hanya diperiksa bagian luar tubuh korban pukul 07.50 Wita.
“Dari pemeriksaan luar ditemukan ada luka lecet terbuka pada wajah, yaitu di pelipis dan daun telinga,” kata Konsultan Klinik Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, SpFM (K) DFM, Minggu (17/1).
Selain itu dokter forensik juga menemukan luka lecet dan memar di bagian dada dan perut.
“Yang paling parah ada luka terbuka pada lengan atas kiri dan dua luka terbuka di leher yang menyambung menjadi satu,” kata Putu Alit.
Sementara terkait proses autopsi belum dilakukan dokter, karena sesuai protokol kesehatan Covid-19 masih harus menunggu hasil tes usap (swab test).
“Swab test sudah dilakukan mungkin besok pagi, hasilnya sudah keluar,” katanya.
Selain tes usap, dokter juga mengambil sampel dan menunggu hasil, apakah korban mengalami kekerasan seksual atau tidak.
Diduga Dwi merupakan pekerja seks komersial, dan polisi masih memburu pelaku yang terekam di CCTV saat memasuki kamar kost korban. Pelaku memakai helm ojol dan jaket merah. Ia terlihat berjalan pelan tanpa menggunakan alas kaki sambil memperhatikan keadaan sekitar kamar kost.