Kamrussamad : Jangan Sampai Penyuntikan Vaksin Jadi Ajang Kampanye 2024

JAKARTA, AKSIKATA.COM –  Sebentar lagi, masyarakat bakal mendapat suntikan vaksin Covid-19 dari pemerintah. Untuk itu, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin butuh waktu 3,5 tahun untuk bisa menyuntik 181 juta warga, dengan kebutuhan 426 juta dosis vaksin. Suntikan massal vaksin dibutuhkan guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia.

Menanggapi upaya pemerintah itu, anggota Komisi XI DPR Kamrussamad menilai waktu 3,5 tahun terlalu lama untuk penyuntikan vaksin. Ia khawatir nantinya malah akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional. Sebab itulah ia minta Menkes meninjau kembali waktunya, agar tak memakan waktu lama.

“Menurut saya waktu 3,5 tahun yang ditawarkan Menkes (Menteri Kesehatan) adalah sesuatu yang perlu ditinjau kembali,” kata Kamrussamad dalam Economic Outlook KAHMI Preneur 2021 secara virtual, Jakarta, Minggu (3/1).

Kamrussamad menghitung jika meminta pemerintah bisa mempercepat proses vaksinasi dengan menargetkan penyuntikan 1 juta vaksin per hari, hanya butuh 10 bulan bisa memvaksin 300 juta orang.

“Kenapa kita tidak coba optimalkan 1 juta orang setiap hari misalnya. Kalau 10 bulan berarti bisa menjangkau 300 juta atau 270 juta rakyat kita sudah terjangkau,” kata politikus Gerindra ini.

Dengan perencanaan 3,5 tahun, program vaksinasi yang bakal dimulai tahun 2021, maka baru akan selesai pada tahun 2023. Sementara di tahun tersebut sudah mulai memasuki masa pemilihan presiden 2024.

“Kalau lihat timelinenya, 3,5 tahun itu finishnya di 2023. Persis masa pendaftaran pilpres pada Agustus 2023,” sebutnya.

Kamrussamad khawatir, program vaksinasi ini nantinya bakal jadi komoditas politik di tahun politik tersebut. “Untuk vaksin tadi perlu ditinjau 3,5 tahun itu, kenapa? Jangan sampai vaksin menjadi alat untuk kampanye politik Pilpres 2024,” kata dia.

“Kalau lihat timelinenya, 3,5 tahun itu finishnya di 2023. Persis masa pendaftaran pilpres pada Agustus 2023,” sebutnya.

Kamrussamad khawatir, program vaksinasi ini nantinya bakal jadi komoditas politik di tahun politik tersebut. “Untuk vaksin tadi perlu ditinjau 3,5 tahun itu, kenapa? Jangan sampai vaksin menjadi alat untuk kampanye politik Pilpres 2024,” kata dia.

Kamrussamad  mendesak penyuntikan vaksinasi Covid-19  dilakukan hanya dalam satu satu tahun saja. Agar program ini tidak menjadi komoditas politik parpol. “Kita mau supaya vaksin 12 bulan tuntas,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.