Pandemi Covid-19 Ancaman Besar Bagi Gen Z dan Milineal Jadi Pengangguran

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Dampak pandemi Covid-19 yang belum berakhir,  generasi Z (gen Z) dan milenial terancam jadi pengangguran. Padahal sebelumnya, gen Z dan milenial ini adalah subjek dari bonus demografi Indonesia yang diharapkan jadi pendongkrak ekonomi.

Namun karena Covid-19,  bukan tidak mungkin milenial dan gen Z akan menjadi beban bagi negara. Hal ini dikatakan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, dalam Catatan Akhir Tahun 2020, Senin (28/12).

“Pandemi Covid-19  berdampak pada jurang resesi di kuartal III 2020. Bonus demografi yang seharusnya menjadi kekuatan, bisa berbalik menjadi ancaman, jika tidak diantisipasi,” kata Hasanuddin.

Menurut Hasanuddin, kontraksi ekonomi yang terjadi di Indonesia berimplikasi kepada peningkatan pengangguran dan  Bappenas memproyeksikan, jika pandemi Covid-19 masih berlanjut, maka pada 2021 angka pengangguran di Indonesia bisa mencapai 12,7 juta orang.

“Angka tersebut naik dibanding 2020 yang mencapai 11 juta orang, di mana terjadi lonjakan 4juta hingga 5 juta pengangguran pada 2020. Artinya benar bahwa pandemi Covid-19  menciptakan kenaikan angka pengangguran yang signifikan.”

Jika pandemi terus memburuk maka perekonomian juga akan memburuk, sehingga akan berakibat pada terbatasnya akses lapangan kerja. Pendapatan rumah tangga turun, akibat social distancing dan penutupan sentra-sentra ekonomi.

Menurutnya, gen Z dan milenial akan memegang peran kunci bagi pemulihan ekonomi. Dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup maka mereka akan menjadi mesin pertumbuhan. Mereka akan mampu menggerakkan perekonomian melalui konsumsi rumah tangga.

“Kuncinya adalah stimulus ekonomi dari pemerintah serta segera didistribusikannya vaksin Covid-19,” tuturnya.

Selain jumlah mereka yang melimpah, mereka juga generasi yang adaptif dengan perubahan, khususnya perubahan teknologi. Mereka merupakan generasi yang melek digital, dan diharapkan mampu menggerakan ekonomi digital dan ekonomi kreatif Indonesia.

Selain sebagai motor penggerak ekonomi digital, gen Z dan milenial merupakan penentu arah politik masa depan. “Mereka akan menjadi pemilih yang dominan pada pesta demokrasi mendatang, baik itu Pilkada, Pileg maupun Pilpres,” katanya.

Pada 2019 saja, lebih dari 50% pemilih merupakan millenial. Jika ditambah gen Z maka jumlah mereka akan mendominasi pada pesta demokrasi selanjutnya. “Milenial tidak hanya menjadi pemilih, mereka juga mulai menjadi calon legislator maupun calon kepala daerah,” tuturnya.

Banyak cerita sukses pada Pileg 2019 lalu, di mana calon dari milenial terpilih menjadi wakil rakyat. Lebih dari itu, ada juga milenial yang menjadi menteri maupun staf khusus presiden. “Estafet kepemimpinan secara perlahan akan beralih ke milenial dan kemudian ke gen Z,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.