Munarman : Aneh, Pernyataan Kapolda Metro Jaya dalam Keterangan Pers Berbeda dengan Rekonstruksi

Munarman FPI

 

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Sekretaris Umum FPI Munarman menilai ada perbedaan keterangan dari Kapolda Metro Jaya soal penembakan 6 laskar FPI. Keterangan yang dipaparkan Kapolda di depan awak media berbeda dengan kronologis saat di TKP.

“Pernyataan yang tadi diajukan berapa orang itu di mobil? Masa empat-empatnya cuma dikawal sama dua orang saja petugas. Nah, ini makin aneh ya, makin aneh. Dan kemudian dihabisi empat-empatnya di dalam mobil,” kata Munarman di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (15/12).

Selain ganjil dan aneh, Munarman juga menyebut ada ketidakjelasan peristiwa yang disampaikan polisi dalam kejadian penembakan. Sebab apa yang dikatakan polisi dalam keterangan pers oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dengan rekonstruksi berbeda.

“Tadi kan awalnya dikatakan ada tembak-menembak. Kemudian ada serangan tapi kemudian berubah bahwa mereka ditangkap. Setelah diinvestigasi teman wartawan di sana ternyata nggak ada tembak menembak di lokasi KM50. Kemudian, terjadi serangan di atas mobil,” ujar Munarman.

“Nah, kalau serangannya di atas mobil, yang kita pertanyakan, kalau 4 orang yang masih hidup ini, artinya kan sudah diakui ya serangan ini bahwa yang 4 masih hidup. Pada saat itu tidak terjadi tembak-menembak, kemudian dibawa pakai mobil,” ujarnya.

Sementara keterangan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian, saat di rest area KM 50, polisi meminta 4 laskar FPI lainnya menyerah dan dibawa oleh mobil polisi ke Polda Metro Jaya. Di TKP 4 atau Km 51+200, laskar FPI melakukan perlawanan dengan merebut senjata polisi.

“Adegan di TKP 3 itu, 4 pelaku yang masih hidup itu diamankan ke dalam mobil dengan tujuan dibawa penyidik ke Polda Metro Jaya. Dalam perjalanan tidak jauh jaraknya, dari KM 50 rest area sampai Km 51,2 terjadi penyerangan atau mencoba merebut senjata anggota,” ujar Andi.

Dari pantauan saat rekonstruksi, dalam perjalanan, laskar FPI yang hendak dibawa ke Polda Metro menyerang polisi. Penyerangan itu disebut dilakukan dalam perjalanan dari rest area KM 50 hingga ke Km 51+200. Laskar FPI mencoba merebut senjata polisi.

Polisi kemudian melakukan pembelaan. Polisi pun melakukan tindakan tegas dengan menembak 4 laskar FPI itu dalam mobil polisi.

“Di situlah terjadi upaya dari penyidik yang ada dalam mobil untuk melakukan tindakan pembelaan, sehingga keempat pelaku dalam mobil mengalami tindakan tegas dan terukur dari anggota yang ada dalam mobil,” kata Andi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.