IDI Kecam Rumah Sakit yang Pasang Iklan Tawarkan Vaksin Covid-19

 

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Di tengah upaya pengadaan vaksin Covid-19 Sinovac, sudah ada beberapa rumah sakit yang menawarkan jasa vaksinasi. Menanggapi hal ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai iklan tersebut tidak pantas, karena vaksin masih fase uji klinik di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr Zubairi Djoerban, vaksinasi Covid-19 baru bisa diberikan kalau sudah selesai uji klinik fase 3. Selanjutnya baru dilaporkan di majalah kedokteran internasional yang terakreditasi.

“Selama itu belum muncul ya belum bisa dipakai. Kemudian kalau izin darurat belum keluar, maka tidak bisa disampaikan bisa melakukan vaksinasi Covid-19,” ujarnya, Senin (14/12).

Dia menegaskan, vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan jika lulus uji klinik fase 3. Terkait vaksinasi yang bisa dilakukan dua bulan mendatang, dia tidak menampik itu bisa dilakukan. Sebaliknya, tdak menutup kemungkinan belum bisa dilakukan.

Menurutnya, kalau yang belum ada izin edar vaksin maka seharusnya iklan vaksinasi jangan dulu dipasang. “Saya kira tidak pantas untuk ditawarkan sekarang ini. Mengenai boleh atau tidaknya RS melakukan promosi vaksinasi nantinya ya tergantung (setelah mendapatkan EUA),” katanya.

Terkait jika sudah ada rumah sakit yang menawarkan vaksin ini merupakan pelanggaran, dia menegaskan, itu bukan kewenangannya. Sebab, Zubairi bukanlah ahli hukum.

Sebelumnya beredar iklan promosi jasa vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia. Di iklan itu lengkap ditulis estimasi kedatangan vaksin dalam jangka waktu satu hingga dua bulan mendatang. Di iklan itu juga ditulis pasien yang perjanjian atau booking vaksin Covid-19 akan mendapatkan prioritas.

“Pesan sekarang whatsapp pendaftaran 0823 5226 6677. Makin aman menjalani 2021 dengan Vaksin Covid-19,” tulis iklan rumah sakit tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.