JAKARTA, AKSIKATA. COM – Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomia Indonesia,sehingga pertumbuhan ekonomi di tri Wulan II -2020 -5,32%. Covid-19 ini juga menghantam berbagai industri dan pelaku usaha di Tanah Air.
Demikian Opening Remark & Introduction dari CEO & Founder Industry & Business Institute of Management (IBIMA), Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), Chairman PII BKTI), Lean Industry & Enterprise Expert Ir. Made Dana Tangkas, M.Si, IPU, ASEAN.Eng. saat Webinar di Jakarta, Jum at, (20/11).
Webinar bertajuk IBIMA Membantu Mempercepat Pemulihan Ekonomi & Industri Nasional : Aplikasi Ekosistem yang Terpadu dari Riset, Inovasi & Komersialisasi untuk Produk/Jasa Karya Anak Bangsa dan Pembentukan Enterpreneur untuk IKM/UMKM/Koperasi & Industri Pedesaan Indonesia, menghadirkan sejumlah narasumber yaitu; Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Hammam Riza, Direktur Jenderal Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nizam, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kementerian Perindustrian Eko Suseno Agung Cahyanto, SH, LL.M., Komisaris Utama PT Paragon Technology And Innovation Dr. (HC). Dra. Nurhayati Subakat, Apt.
Dana Tangkas berharap para pelaku usaha dan industri baik besar hingga kecil seperti IKM, UMKM dan koperasi dapat mengunakan konsep Lean Enterprize IBIMA untuk membangun sumber daya manusia (SDM) dengan efisien.
“Konsep lean ini sangat bermanfaat ketika kegiatan itu dalam situasi krisis maupun normal, karena basis utamannya adalah dengan keterbatasan SDM kapital, permodalan, dan keterbatasan berbagai resoursace yang dimiliki.Kita bisa bentuk sebuah produk atau jasa melalui proses dengan metode manufaktur sehingga bisa membuat dengan kaidah-kaidah dasar yang efisien dan produktif, serta best operasional excelent, untuk diterapkan kepada SDM,” ujar Made Dana.
Lean Enterprize di Indonesia dikenal dengan nama Lean Toyota, dikembangkan Lean Manufakturing, Lean Production, dan Lean Industri.
“Kita bisa bentuk sebuah produk atau sebuah jasa dengan melakukan proses atau metode manufaktur sehingga bisa membuat dengan kaidah-kaidah dasar yang efisien, produktif yang best profesional excelent. Kita bisa terapkan di SDM-nya,” tuturnya.
Made Dana menambahkan, IBIMA sebagai Lean Enterprise Center, yakni Gerakan Lean untuk Membangun Industri Nasional melalui Pengembangan Pilot Project Industri Unggulan dan Sejahtera, Desa Inovasi Indonesia Sejahtera. “ IBIMA mampu berkolaborasi dengan pentahelix ABGCFM untuk membantu recovery, sustainability, dan pengembangan bisnis dan industri secara terpadu dan terintegrasi untuk bangsa yang Berdikari dan sejahtera,” jelas Made Dana.
IBIMA adalah sebuah lembaga center dan korporasi di bidang konsultasi bisnis dan industri dalam perspektif pembangunan holistik yang terpadu, terintegrasi, dan melibatkan pentahelix ABGCFM (Academics, Business, Government, Community, Federation, Media).
Dia menuturkan, k IBIMA membantu akselerasi pembangunan ekonomi nasional yang unggul dan merata, melalui bidang industri dan bisnis dengan komunitas serta para fasilitator yang kompeten dalam pengembangan industri berkelas dunia. “IBIMA optimistis dapat berkiprah dalam upaya men-trigger pembangunan ekonomi bangsa saat ini khususnya bagi sektor ekonomi dan sosial yang terdampak krisis,” kata Made.
IBIMA memiliki tiga DNA utama yaitu; pertama adalah kompetensi, budaya dan motivasi, serta leadership. “Adapun objektif IBIMA Building the Best Industry and Business Way to be the Best World Class Companyp,” tambah dia.
Saat krisis melanda, kata Made Dana, IBIMA berperan membantu memulihkan perekonomian Indonesia yang terpuruk. Kondisinya saat ini hanya sustain 40-50% industri, baik dari Industri kecil menengah (IKM), usaha kecil menengah (UKM), maupun industri hulu, antara dan hilir.
Program IBIMA terbukti berhasil dalam membangun, meningkatkan performansi bisnis, dan industri sehingga bila diterapkan dalam konteks nasional akan mampu membawa perubahan makro yang signifikan terhadap kemajuan ekonomi dan sosial bangsa.