BANDUNG, AKSIKATA.COM – Globalisasi yang didukung kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa perubahan dan mempengaruhi pola berpikir, perilaku, dan tuntutan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan teknologi digital 4.0, saat ini dan ke depannya masyarakat menuntut pelayanan Polri yang smart dan profesional.
Hal ini diungkapkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menjadi keynote speaker pada Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler ke-29 Tahun 2020, melalui konferensi video, Jumat (2/10/2020), di Kampus Sespim Polri.
Menurut dia, smart policing suatu keniscayaan dan tuntutan jaman, sehingga para peserta didik Sespimti sebagai calon-calon pimpinan masa depan agar senantiasa memiliki pemikiran yang cerdas dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin berat terlebih di era 4.0 saat ini.
“Polri harus memiliki kemampuan yang mumpuni, baik secara organisasi, SDM, standar operasi maupun dukungan sarana prasarana,” katanya.
Acara seminar yang bertema “Strategi Implementasi Smart Policing Guna Mewujudkan Postur Polri Yang Efektif Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional” ini dibuka oleh Wakapolri Komjen Pol DR. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si. Seminar diselenggarakan oleh peserta didik Sespimti angkatan 29 tahun 2020.
Ikut dalam Seminar Sekolah tersebut diantaranya, Men-PAN/RB, Tjahyo Kumolo, SH dan DR Aldo Fantinus Wiyana, M.Sc, M.BA, anggota Tim Pemulihan Ekonomi Nasionsl serta Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto, M.Si.
Sementara itu, Men-PAN / RB, Tjahyo Kumolo menyoroti masalah organisasi Polri tidak boleh gemuk di atas tapi harus ideal antara unsur pelaksana, unsur staf dan unsur pimpinan, maka diperlukan SDM yang unggul dan penyederhanaan birokrasi, sehingga lincah bergerak.
Suasana seminar nampak hidup yang dipandu oleh moderator presenter ternama Zilvia Iskandar yang didampingi Serdik, Kombes Pol Drs. Daddy Hartadi.
Sedangkan Aldo sebagai Narasumber berikutnya menyoal tentang kecanggihan teknologi informasi dapat diterapkan bagi Babinkamtibmas Polri di desa/kelurahan dengan membuat aplikasi tertentu
yang dapat menampung aspirasi dan keluahan masyarakat untuk selanjutnya Polri dapat segera merespon dengan cepat.
Dikatakan Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto bahwa, peralatan modern, teknologi yang canggih memang diperlukan untuk tugas-tugas kepolisian namun yang lebih utama adalah mempersiapkan sember daya manusia yang smart karena mereka nantinya yang akan mengawaki peralatan- peralatan modern itu.
Arief menjelaskan, reformasi ditubuh Polri dapat dimulai dari pengelolaan semberdaya manusia yang baik melalui proses rekrutmen yang benar, pendidikan yang bermutu dan pembinaan karir sesuai merit system. “Itulah modal dasar untuk membentuk postur Polri yang efektif baik dibidang struktural, instrumental dan kultural yang didukung dengan sarana prasarana yang memadai,” ungkap Jenderal yang pernah menjabat As SDM Kapolri itu.
Penyelenggaraan Seminar Sekolah ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi peserts didik Sespimti angkatan 29 agar memiliki pengetahuan manajerial guna mengimplementasikan smart policing pada kesatuannya agar tewujud postur Polri yang efektif saat mereka kembali berdinas di kewilayahan nantinya.
Pada sesi tanya jawab, para peserta banyak menyampaikan pertanyaan- pertanyaan yang cerdas dan konstruktif, hal itu menunjukkan antusiasme dan kepedulian para peserta seminar akan pentingnya implementasi smart policing bagi organisasi polri pada segala tingkatan yang tentunya harus didukung oleh semua pihak.
Hadir pada acara tersebut, Kasespim Polri, Irjen Pol Drs. Rokhmad Sunanto, Kasespimti, Brigjen Pol Drs. Suryambodo Asmorilo, MM dan dikuti 300 peserta dari berbagai kalangan secara virtual.