JAKARTA, AKSIKATA.COM – Polda Metro Jaya baru saja menggelar rekonstruksi kasus mutilasi Rinaldi Harley Wismanu dengan menghadirkan kedua pelaku Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) bersama kekasihnya, Djumadil Al Fajri alias DAF (26), di kamar Red Doorz aparteman Pasar Baru Mansion, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Jumat (18/9/2020).
Berikut adalah beberapa adegan demi adegan yang diperagakan oleh kedua tersangka, mulai dari perencanaan hingga eksekusi pembunuhan dan mutilasi tubuh Rinaldi menjadi 11 bagian:
Adegan pertama, kedua tersangka merencanakan pembunuhan di kamar kostnya. Namun, penyidik yang membacakan tidak menyebutkan di mana indekost kedua tersangka.
Adegan kedua, Laeli dan korban melakukan percakapan melalui pesan aplikasi. Adegan ketiga pelaku membooking kamar aparteman melalui aplikasi red doorz. “Pada adegan keempat korban dan pelaku bertemu di kedai Kopi Kenangan di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat,” kata Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, Jumat (18/9/2020).
Pada adegan kelima, tersangka Fajri menunggu di dalam kamar mandi dengan menyiapkan batu bata dan gunting. Saat menunggu itu, Laeli tengah bertemu dengan korban di Kopi Kenangan.
Dari dalam kamar, Fajri yang ditembak kakinya sebelah kanan dan kiri ini tertatih menuju kamar mandi tanpa kursi dan alat bantu lainnya. Anggota kepolisian pun membantu pelaku menuju kamar mandi.
Setelah bertemu, pada adegan keenam sekitar pukul 19.30 WIB malam, tersangka Laeli dan korban menuju kamar aparteman. Selanjutnya, pada adegan ketujuh tersangka Laeli dan korban langsung melakukan hubungan badan di atas kasur.
Dalam adegan ini, polisi menggunakan peran pengganti korban yaitu salah satu anggota Resmob dengan kardus bertuliskan nama korban.
“Posisinya dia di atas saya. Hadapnya membelakangi kamar mandi. Dia (Fajri) masih di dalam kamar mandi,” kata Laeli saat memperagakan adegan.
Adegan kedelapan, tersangka Fajri keluar kamar mandi tanpa sepengetahuan korban. Ketika itu Laeli tengah berhubungan seks dengan korban di atas kasur. Posisi korban membelakangi Fajri.
Adegan kesembilan, tersangka memukul korban di bagian kepala dan setelah itu menindih dada korban. Sementara Laeli berlari ke dalam kamar mandi untuk bersembunyi.
Pada adegan kesepuluh ini lah Rinaldi diperas oleh Fajri dengan modus telah meniduri istrinya Laeli. Fajri pun meminta sejumlah uang. Korban sempat menolak memberikan uang, akhirnya Fajri memukul pelipis sebelah kiri korban.
“Pada adegan ke-11, DAF menusuk korban dengan gunting di bagian kepala sebanyak 1 kali,” kata penyidik.
Pada adegan ke-12, korban sempat berusaha melarikan diri dengan cara memberontak tubuh besar Fajri yang menindihnya. Ketika berlari ke arah pintu, Fajri kembali melayangkan guntingnya ke arah pinggang sebelah kiri korban.
“Adegan ke-13, korban ditarik dan ditengkurapkan oleh tersangka DAF ke tempat tidur. Tersangka LAS keluar dari kamar mandi ketika posisi korban dibekap dan menanyakan PIN telepon korban,” ucap penyidik.
Sementara, tersangka sempat mengoreksi posisinya usai menengkurapkan korban. Sebab, saat itu tersangka DAF juga memiting tangan korban.
“Sebentar pak (naik ke atas kasur menahan sakit). Jadi tangannya dia ini saya piting pakai kaki saya. Tangan sebelah dia saya pegangin juga,” kata Fajri
Korban pun sempat tidak memberikan kode PIN telepon selularnya kepada kedua tersangka. Tapi tersangka Fajri justru semakin ganas, dia menusukan gunting ke tubuh korban sebanyak 8 kali.
“Adegan ke-14 tersangka LAS kembali menanyai pin hape dua kali karena yang pertama tidak diberikan. Permintaan kedua, korban baru memberikan kode hapenya dan tidak lama korban meninggal dunia,” ungkap penyidik.
Pada adegan ke-15, kedua tersangka menutup muka korban dengan baju karena berlumuran darah. Fajri kemudian mengikat kaki korban dan memindahkan ke dalam kamar mandi. Sebelum memutilasi korban, tersangka belajar otodidak melalui media sosial cara memutilasi karena kebingungan untuk membawa korban keluar dari tempat tersebut.
“Adegan 16 tersangka kemudian keluar untuk membeli peralatan mutilasi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah itu korban ditinggal dua hari. Di sini terjadi proses mutilasi yang sama. Pada 12 September, dini hari, tersangka DAF memutilasi kaki sebelah kiri dan kanan. Lutut kiri dan kanan. Itu masih menggunakan pisau daging,” sambung dia.
Adegan ke 17, tersangka Laeli menguasai harta milik korban karena sudah mengetahui kode telepon. Sebab, di dalam handphone itu ada beberapa catatan penting korban seperti Pin ATM dan lainnya. Uang korban sempat diambil Laeli di Indomaret Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Adegan ke 18, setelah mengambil uang, mereka berdua pergi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk membeli pisau pemotong daging.
Adegan ke-19 dari Pasar Minggu, keduanya ke Mal Graha Cijantung, Jakarta Timur untuk beli emas di toko menggunakan uang korban.
Pada adegan ke-20, Jumat 11 September 2020, mereka memesan kamar di Tower Ebony, Aparteman Kalibata City, Jakarta Selatan, lantai 16 kamar 16 AB. Adegan ke-22, keduanya membawa koper dan tas berisikan bagian tubuh korban ke kamar aparteman Kalibata City.
“Lanjut koper pink disimpan di bagian luar di balkon. Adegan ke-24 mereka membeli perlengkapan lagi untuk alat mutilasi termasuk gergaji besi, untuk hilangkan jejak beli pilox putih dan perlengkapan cat di Mitra 10 Jakarta Pusat,” lanjut penyidik.
Pada adegan ke-25, tersangka membeli koper hitam di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Setelah itu, tersangka membeli sepeda motor N-Max seharga Rp20 juta dengan menggunakan uang korban.
“Lanjut ke adegan 29, dia membawa satu koper lagi yang berisikan potongan tubuh korban. Adegan ke-32 dari garasi motor Jakarta Timur, dia ke Pasar Jatinegara membeli bedcover, bantal dan guling untuk mengganti yang ada di Apartemen Mansion itu, jadi beli untuk menukar yang di sana,” ujarnya.
Selanjutnya, ransel dan koper yang berisikan potongan tubuh korban ditaburi kopi. Lebih lanjut, adegan ke-36 keduanya pergi ke toko bangunan Tapos Depok, membeli skop, pacul, ember semen, semen 1 sak, dan sendok semen yang rencananya untuk menguburkan potongan korban.
“Adegan terakhir Ke-37 mereka sudah menyiapkan sebuah lubang dengan menggunakan cangkul di rumah di Permata Cimanggis yang mereka sudah sewa sebelumnya. Lubang di belakang rumah,” tutup dia.
Sebelumnya, Rinaldi Harley Wismanu dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong menjadi 11 bagian oleh Laeli dan Fajri di Aparteman Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat pada (9/9/2020) lalu. Ketika itu Fajri bersembunyi di dalam kamar mandi aparteman tersebut.
Tak lama kemudian, Fajri keluar saat Laeli dan Rinaldi sedang asyik melakukan hubungan seks. Rinaldi dipukul oleh Fajri menggunakan batu bata. Setelah itu, Fajri menusuk 7 kali korban hingga korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Setelah memastikan korban meninggal, pasangan ini membeli gergaji dan golok. Tubuh Rinaldi pun dipotong menjadi 11 bagian oleh keduanya dan dimasukan ke dalam katung plastik, lalu dimasukan ke dalam dua koper. Pelaku kini mendekam d ibalik jeruji besi setelah dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. (Eddy)