JAKARTA, AKSIKATA.COM – Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM) bekerjasama dengan 20 kampus di seluruh Indonesia meluncurkan program Beasiswa Sarjana Muamalat. Salah satunya dengan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA). Adapun total nilai bantuan yang diberikan yaitu sebesar Rp6,2 miliar dengan mekanisme 2 kali tahap pencairan.
“Tahun ini sudah dilakukan pencairan tahap ke-2 sebesar Rp3,1 miliar,” kata Novi Wardi, Plt Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat dalam siaran persnya, Jumat (14/8/2020).
Menurut Novi, Beasiswa Sarjana Muamalat merupakan program pendayagunaan zakat bagi mustahik dalam bidang pendidikan untuk jenjang sarjana. Sasaran utama program beasiswa ini yaitu mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari keluarga dhuafa dan berprestasi.
Beasiswa diberikan kepada setiap mahasiswa dalam jangka waktu selama 2 tahun, khususnya yang berada di semester 5, 6, 7, 8. Hal tersebut dimaksudkan agar harapannya bisa mengantarkan mahasiswa dapat lulus tepat waktu. “Selain financial support, BMM memberikan pendampingan pembinaan intensif untuk mahasiswa baik dari sisi leadership, social activity maupun career planning,” jelasnya.
BMM sangat mengapresiasi karena para penerima beasiswa memiliki keunggulan akademik dan leadership yang bagus, dimana 7 dari 10 penerima besiswa memilik IPK cumlaude dan semuanya aktif di dalam berorganisasi. Selain itu, pihak kampus UHAMKA juga sangat mendukung segala aktivitas para mahasiswa tersebut untuk terus berkembang.
Selain memberikan beasiswa, BMM juga menggelar program Qurban Prioritas sejak tahun 2000. Melalui program tersebut, BMM telah membagikan keberkahan Hari Raya Idul Adha lalu kepada banyak penerima manfaat dan telah mendistribusikan ribuan hewan kurban ke berbagai wilayah nusantara, serta turut membantu ratusan peternak hewan kurban lokal.
“Qurban Prioritas ini berawal dari cita-cita berbagi hewan kurban dengan memprioritaskan penyaluran ke daerah-daerah terluar/terpencil, miskin, dan daerah terdampak bencana di Indonesia melalui pemberdayaan kelompok peternak lokal yang mandiri. Sehingga, dengan hadirnya program Qurban Prioritas BMM ini membuat masyarakat yang membutuhkan dapat menikmati daging kurban seperti halnya warga di kota-kota besar,” papar Novi.
Daerah ditribusi Qurban Prioritas membentang dari paling ujung timur sampai ujung barat Indonesia (dari Aceh sampai Papua). Pendistribusian tersebar di 13 Provinsi & 26 Titik Penyembelihan Hewan (Provinsi Papua, NTT, NTB, Sulawesi Tengah, Maluku, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bengkulu, Aceh).
Untuk penghimpunan Qurban Prioritas tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari data tahun lalu terhimpun sebanyak 599 ekor hewan qurban setara kambing, namun tahun ini mencapai lebin dari 1.523 ekor hewan qurban setara kambing.
Sedangkan untuk jumlah penerima manfaat, tahun lalu Qurban Prioritas menjangkau sekitar 10.275 KK, namun tahun ini dengan lokasi pendistribusian yang tersebar di 26 titik penyembelihan, Qurban Prioritas tahun ini dapat menjangkau sekitar 16.000 KK.
“Alhamdulillah, ditengah pandemi covid-19, semangat umat muslim untuk berkurban tidak menurun. Terbukti dengan data qurban yang diamanahkan melalui BMM tahun ini meningkat signifikan dibanding tahun lalu. Salah satunya yaitu kolaborasi yang dilakukan antara BMM dan Bank Muamalat Indonesia dengan memberikan bantuan hewan kurban kepada UHAMKA,” tandasnya.