IBS Gelar Webinar Perkembangan Industri Fintech

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional serta sebagai bagian dari upaya menyiapkan tenaga professional muda untuk memiliki kompetensi masa depan di bidang fintech, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Program Studi Manajemen STIE Indonesia Banking School (IBS) mengadakan Webinar dengan topik “Perkembangan Industri Fintech dan Tantangan Pembangunan Sumber Daya Manusia”, baru-baru ini di Jakarta.

Menurut Ketua Indonesia Banking School, Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, S.H., LL.M,
acara ini juga merupakan peresmian MoU/Nota Kesepahaman dalam bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang telah ditandatangani tanggal 30 April 2020. “Pertumbuhan industri financial technology (fintech) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus tumbuh secara signifikan. Industri fintech ke depan diyakini memiliki prospek sangat cerah,” katanya.

Secara umum potensi ekonomi digital sangat besar ke depan. Hal itu terefleksikan juga di sektor jasa keuangan sendiri, berdasarkan Berdasarkan data Bank Indonesia bulan Maret 2020, terjadi peningkatan jumlah transaksi e-money sebesar 65 persen yoy, sedangkan pinjaman online hingga Maret 2020 mencapai Rp 102,53 triliun atau meningkat sebesar 208,83 persen yoy menurut data terakhir dari Otoritas Jasa Keuangan.

Adapun Google dan Temasek memprediksikan kelak pada tahun 2025 Indonesia akan mengantongi nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara sebesar USD 100 Miliar. Perkembangan Revolusi Industri 4.0, memberikan tuntutan bagi tenaga kerja Indonesia untuk dilengkapi dengan advance knowledge dan skills on technology.

“Pengembangan kapasitas tenaga kerja membutuhkan ekosistem pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, asosiasi industri, pengusaha, penyedia teknologi, serta lembaga penelitian dan pendidikan,” ujar Executive Head of AFTECH Partnership Committee dan Chief of International Partnership Officer DOKU, Alison Jap.

Alison menambahkan, “Seluruh sektor pemangku kepentingan memiliki sikap dan kesadaran akan tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan SDM di masa depan. Saat ini dibutuhkan penguatan sinergi dan kolaborasi guna mencapai keberhasilan dalam pembangunan SDM.”

Fintech di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional, termasuk turut mendorong inklusi keuangan. Pertumbuhan industri fintech ke depannya membutuhkan tenaga kerja dengan skillset yang yang memadai. Terutama, tenaga kerja dengan keterampilan dan pengetahuan terkait teknologi dan sektor keuangan.

“AFTECH sebagai asosiasi yang ditunjuk oleh OJK bagi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) turut mendukung dan berpartisipasi dalam meningkatkan kesiapan tenaga kerja Indonesia di sektor fintech. Meningkatnya ketersediaan jumlah talent dalam industri fintech akan mendorong industri ini untuk tumbuh lebih pesat di masa depan,” kata Managing Director AFTECH, Mercy Simorangkir.

Smenetara Kusumaningtuti menggarisbawahi pentingnya peningkatan pemahaman dan ketertarikan para mahasiswa terhadap industri fintech. “Mahasiswa perlu lebih peka dalam merespon perkembangan ekonomi digital,” tandasnya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah langkah awal dari begitu banyak peluang kerja
sama dan kolaborasi antara AFTECH dan IBS dalam bidang Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.