JAKARTA, AKSIKATA.COM – Di tengah kepanikan berlebihan terhadap imbas penyebaran wabah virus corona, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengklaim kinerja operasional perseroan terutama arus bongkar muat kendaraan masih berjalan normal.
Corporate Secretary IPCC Sofyan Gumelar mengatakan, virus yang dikenal dengan nama medis Covid-19 membuat banyak pelaku pasar memiliki persepsi negatif terhadap kinerja sejumlah emiten akibat penurunan aktivitas ekonomi dan bisnis. “Pelaku pasar sebaiknya tidak terlalu panik dan dapat melihat adanya peningkatan dari aktivitas tersebut, terutama dari arus bongkar muat ekspor CBU,” kata Sofyan di Jakarta, Selasa (3/3/2020) malam.
Dari aktivitas bongkar muat kendaraan alat berat masih lebih didominasi peningkatan di terminal domestik. “Meski demikian, dari sisi internal tetap mengupayakan kehati-hatian terhadap penyebaran virus tersebut melalui peningkatan program keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja atau K3 baik terhadap seluruh pegawai maupun para mitra dan customer IPCC,” ujarnya.
Di antara langkah kehati-hatian tersebut adalah mengupayakan kebersihan di lingkungan IPCC, pengenaan masker terhadap pihak yang sedang flu dan batuk, dan lainnya. Hal ini dilakukan terkait antisipasi pencegahan dan penanggulangan meluasnya virus corona agar diketahui oleh seluruh petugas yang terlibat dalam kegiatan operasional khususnya dan umumnya semua pemangku kepentingan di lingkungan IPCC.
Langkah antisipasi ini dipandang perlu karena IPCC menyadari bahwa perseroan merupakan pihak yang berada di garda terdepan dalam kegiatan ekspor dan impor barang, khususnya berbagai macam kendaraan. “Dalam kegiatan operasionalnya, IPCC langsung berinteraksi dengan kapal-kapal asing,” ucapnya tandas.
Langkah ini juga sebagai upaya melindungi seluruh kepentingan yang melakukan kegiatan di lingkungan IPCC dari bahaya virus corona yang sedang mewabah di dunia. “Selain itu, ini juga sebagai tindak lanjut dari penyuluhan pencegahan dan penanggulangan virus corona yang telah disampaikan oleh Kepala Kantor Kesehatan Kelas I Tanjung Priok di IPCC,” papar dia.
Dari sisi operasional, tercatat arus bongkar muat kendaraan CBU, yaitu mobil-mobil dalam keadaan utuh untuk segmen ekspor secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 tercatat naik 7,03 persen menjadi 44.802 unit CBU dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 41.860 unit CBU. Sedangkan impor masih tercatat turun menjadi 6.546 unit CBU atau lebih rendah 40,59 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar 11.018 unit CBU.
Peningkatan ekspor tersebut seiring dengan keberlanjutan program pemerintah yang memang mendorong para ATPM untuk memasarkan produknya yang diproduksi di dalam negeri untuk diekspor terutama terbantukan dengan adanya peraturan Dirjen Bea dan Cukai tentang tata laksana ekspor kendaraan CBU. Oleh karena itu, beberapa mereķ dagang meningkatkan ekspornya, antara lain Mitsubishi, Honda, Chevrolet – Wuling, Toyota, dan Suzuki.
Lalu, pada segmen ekspor alat berat mampu menunjukan kenaikan 42,20 persen secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 menjadi 246 unit alat berat (non truk dan bus) dari 173 unit alat berat (non truk dan bus) di periode yang sama di tahun sebelumnya. Namun, impor alat berat cenderung masih melemah di mana turun 83,43 persen menjadi 205 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 1.237 unit alat berat (non truk dan bus).
Begitu juga dengan spareparts, sebagai komponen dari alat berat, secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 yang mencatatkan ekspor naik 166,61 persen menjadi 1.709 m3 dari 641 m3 di periode yang sama di tahun lalu. Menurunnya trafik alat berat dan truck berpengaruh pada penurunan spareparts karena sebagian besar merupakan part dari unit alat berat.
Dari sisi domestik pun kinerja IPCC masih terjaga di mana arus bongkar muat kendaraan masih dapat berjalan normal di tengah kepanikan meluasnya wabah Covid-19 ini. Untuk CBU tercatat naik 211,39 persen menjadi 30.357 unit CBU secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2019 dibandingkan 9.749 di periode yang sama di tahun lalu.
Alat berat (non bus dan truk) naik 102,81 persen dari 391 di tahun lalu menjadi 793 unit alat berat secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2019. Sementara itu, untuk truk dan bus naik 132,02 persen menjadi 2.659 unit dibandingkan 1.146 unit di periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Masih berjalan normalnya aktivitas bongkar muat kendaraan di IPCC menunjukan bahwa IPCC mampu untuk tetap beroperasi melayani para customer-nya sekaligus sebagai perwujudan pemberian kepercayaan dari para customer dan mitranya terhadap layanan dan fasilitas yang diberikan oleh IPCC,” papar Sofyan.
Semua itu menjadi perwujudan nilai perusahaan customer centric di mana membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan para pelanggan dan secara konsisten memberikan pelayanan yang terbaik sehingga diharapkan dapat menjaga kinerja IPCC. “Diharapkan kondisi ini dapat konsisten berlanjut ke depannya,” pungkas dia.