JAKARTA, AKSIKATA.COM – Seorang pengusaha bernama Zhao Zhiyong (49), chairman Tianyuan Flour Products di wilayah Weishi, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan, di provinsi Henan, China tengah lantaran terbukti telah memperkosa 25 gadis belia di bawah umur. Aksi Zhao itu berlangsung sejak Juni 2015 hingga Januari 2017.
South China Morning Post, Kamis (6/6/2019), memberitakan eksekusi mati terhadap Zhao sudah dilakukan pada hari Selasa lalu. Sementara kantor berita Xinhua melaporkan Zhao disidang pada Oktober 2018 lalu dan dijatuhi hukuman mati.
Eksekusi terhadap Zhao Zhiyong merupakan perkembangan terbaru dalam kasus yang melibatkan lebih dari 30 korban yang berusia muda di empat SMP Weishi County. Sementara tuduhan resmi, korban Zhao adalah 25 gadis di bawah umur.
Vonis mati juga dijatuhkan pada Li Na, mucikari yang memasok gadis-gadis muda itu pada Zhao Ziyong. Namun eksekusi terhan Li Na ditangguhkan. Suaminya, Liu Hongyang yang menjadi sopir telah menyuruh gadis-gadis muda melakukan pelacuran dan memerkosa beberapa di antaranya. Laki-laki ini dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.
Saat persidangan terungkap fakta bahwa Zhao telah memaksa seorang Li Na untuk menyediakan perempuan muda di bawah umur antara Juni 2015 hingga Januari 2017. Li Na menyanggupinya dan menyerahkan perempuan-perempuan muda itu kepada Zhao, lantas Zhao memaksa para perempuan muda itu untuk berhubungan badan. Ironisnya, beberapa korban malah menjadi pemasok bocah lain untuk Zhao.
Kasusnya Zhao ini terungkap ke publik pada April 2017 setelah catatan berisi kejahatan itu bocor ocor secara online.
Rincian seputar kejahatan itu tetap tertutup sampai kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan pada bulan Desember bahwa Zhao telah diadili di Pengadilan Rakyat Menengah Kaifeng di bulan Oktober dan divonis hukuman mati.