JAKARTA, AKSIKATA.COM – Banjir melanda Jakarta sejak Jumat (26/4/2019), hingga Sabtu (27/4/2019). Data dari BPBD DKI Jakarta menyebutkan masih ada 37 titik di Ibu Kota yang masih terendam banjir. Sabtu dinihari daerah yang masih terdampak banjir terdiri dari 18 titik yang terdiri dari 4 titik di wilayah Jakarta Selatan dan 14 titik di wilayah Jakarta Timur.
Daerah yang masih terdampak banjir di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di Kelurahan Rawa Jati RW 01, 03, 07, dan Kelurahan Kebon Baru RW 010, dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm hingga 100 cm. Sedangkan untuk Wilayah Jakarta Timur tepatnya di Kelurahan Cawang RW 02, 03, 05, 012, Kelurahan Balekambang RW 05, Kelurahan Cililitan RW 07, Kelurahan Kampung Melayu RW 04 hingga RW 08, dan Kelurahan Bidara Cina RW 07, 011, 016 dengan ketinggian banjir berkisar antara 5 cm hingga 175 cm.
Banjir juga menyebabkan dua orang meninggal dunia lantaran terseret arus Sungai Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan dan akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina Jakarta Timur.
Upaya penanganan banjir telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta. Adapun yang dilakukan dengan melakukan assessment dan koordinasi dengan kelurahan terdampak, serta memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran Sungai Ciliwung melalui SMS Blast saat Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mengalami kenaikan status Siaga menjadi Siaga 1.
Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan SKPD terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air melalui satgas SDA Kecamatan melakukan penanganan banjir di lokasi dengan penyedotan menggunakan pompa serta melakukan pembersihan tali-tali air dibantu oleh PPSU Kelurahan.
Menyikapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebab utama banjir adalah aliran air Ciliwung yang masuk ke Wilayah Jakarta. Sementara proyek sodetan kali Ciliwung tak menjadi penyebab banjir. Saat ini mereka sedang membangun dua bendungan di hulu untuk menahan air ke Jakarta, agar tidak melimpah tanpa terkendali.
Kata Anies, Pemprov DKI Jakarta akan terus membenahi permasalahan banjir di Jakarta. Khususnya, banjir yang diakibatkan kiriman air dari hulu. Sehingga, langkah yang paling tepat adalah menahan air sebanyak-banyaknya di hulu, agar volume air yang mengalir ke Jakarta tak terlalu besar dan menyebabkan banjir. Anies juga akan mengupayakan penyelesaian permasalahan banjir dari hulu, dengan membangun kolam-kolam retensi.
“Semua petugas kita ‘stand by’, setiap ada pergerakan air laut langsung yang dibarengi perubahan (tinggi) di pintu air, sehingga aliran air dari hulu bisa segera tuntas,” kata Anies. (LABIB)