JAKARTA, AKSIKATA.COM – Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengatakan, pihaknya telah memenangkan Pemilu Presiden 2019. Bahkan, paslon no 02 itu bisa meraup suara hingga 80% bila tidak dicurangi.
Namun, sayangnya yang mereka hadapi saat ini adalah kecurangan demi kecurangan yang terjadi Pilpres 2019, bahkan kecurangan itu terstruktur, sistematis, masif, dan brutal. Jelas hal itu sangat mengganggu kedaulatan rakyat. “Suara-suara saudara yang dicurangi dan itu namanya mengganggu kedaulatan rakyat,” katanya.
Gara-gara kecurangan tersebut, mantan Panglima TNI saat acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019), pihaknya hanya mampu mendapatkan 62 persen suara di pemilu berdasarkan perhitungan internal.
Karenanya, Djoko menginstruksikan kepada seluruh relawan dan pendukung Prabowo-Sandi untuk merapatkan barisan melawan semua ketidakadilan dan kecurangan itu. Dia juga menginstruksikan kepada seluruh relawan dan pendukung capres nomor urut 02 untuk berani melawan ketidakadilan dan ketertindasan oleh rezim saat ini.
“Saudara-saudara tak perlu takut, karena berserikat dan berkumpul itu dilindungi UU. Kita tak perlu takut, kita harus lawan, harus siap, harus berani. Saudara-saudara tidak perlu takut, tidak perlu khawatir, karena berserikat, berkumpul seperti ini, baik lisan maupun tulisan dilindungi undang-undang,” tegas Djoko.
Djoko mengatakan, pendukung Prabowo-Sandi harus siap atas kemungkinan terburuk untuk melawan ketidakadilan itu. Ia juga menginstruksikan daerah-daerah di mana Prabowo menang di Pilpres menggelar syukuran tanpa rasa takut. “kita harus menyiapkan diri, pikiran, mental, fisik untuk menghadapi situasi yang paling jelek. Negara kita ini sakit. Kehidupan susah dan susah mencari keadilan,” tandasnya.