Inilah Sisa-sisa Kejayaan Kompor Cawang

Masa keemasan pedagang kompor Cawang di era tahun 1990-an yang pernah menjadi raja pasar kompor sumbu di Jakarta telah berlalu, usaha mereka hampir gulung tikar.(Foto-foto: Kuncoro Widyo Rumpoko)

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Cawang, Jakarta Timur dikenal sebagai daerah sentra produksi kompor legendaris di Jakarta. Di tahun  1990-an, pengrajin kompor minyak  di kawasan itu tumbuh subur.

Hingga kawasan  terkenal dengan sebutan Cawang Kompor. Namun, lambat-laun kejayaan kawasan itu mulai meredup. Momen tersebut memangkas pendapatan para pengrajin, menyusul keputusan pemerintah yang mengkonversi kompor minyak menjadi kompor ramah lingkungan berbahan bakar gas pada tahun 2008.

Agar tetap bertahan dalam gempuran jaman, banyak pengrajin mengalihkan produksinya ari produksi kompor minyak ke perabot serba stainless atau alumunium.  Kini di kawasan itu terlihat bergelantungan panci-panci besar, wajan-ajan, oven-oven hingga deretan kubah masjid.

Potret jatuh bangunnya sekelompok pengusaha kecil di tengah kebijakan ekonomi yang digulirkan pemerintah, tidak membuat mereka menyerah dan gulung tikar. Meski perih menjalani perjuangan dan pengorbanan hidupnya, mereka mampu dan bertahan demi kelangsungan usaha mereka. (Kuncoro Widyo Rumpoko)

Kini, sudah satu dasawarsa lebih suara palu yang menempa lembaran logam itu pun jarang terdengar. Satu demi satu bengkel-bengkel kompor sumbu yang dahulu menjadi ikon Cawang ini beralih profesi demi tetap bertahan hidup.
Meskipun tidak seramai dulu, saat ini mereka masih tetap konsisten memproduksi kompor sumbu meski hanya sedikit.
Penjualan kompor sumbu ini akan meningkat tajam saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Umumnya kompor-kompor sumbu itu digunakan untuk memasak ketupat, karena lebih aman dan tahan lama jika dibandingkan memasak menggunakan kompor gas.

 

Kini mereka hanya bisa berharap, kompor-kompor yang tertumpuk di halaman bengkelnya bisa habis terjual. Dan suatu saat nanti kompor sumbu yang ditinggalkan akan kembali berjaya kembali lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.